TokoAlatFitness.com – Hampir setiap pagi alarm dari Wakil Presiden perusahaan komunikasi di Dallas, Heather Allen, berbunyi sebagai tanda untuk memulai rutinitas hariannya. Mengatur pekerjaan rumah dan kantor secara bersamaan adalah hal yang sudah biasa untuknya. Tekanan demi tekanan datang, namun dengan bijak wanita berumur 33 tahun ini mengatasi stresnya dengan cara sederhana. “Saya memikirkan jutaan percakapan yang harus saya katakan nanti ditempat kerja, atau dalam kehidupan pribadi saya sekalipun. Ketika saya bangun, otak saya terbakar.” kata Heather. Disela-sela kesibukan dan tekanan hidupnya yang membuatnya tertekan, Heather mengaku melakukan olahraga pagi, seperti pemanasan ringan atau datang ke kelas kardio. Ia menuturkan, setelah melakukan itu pikirannya berangsur baik dan bahkan ia lupa dengan tekanan hidupnya.
Menurut American Psychological Association, 75% orang di Amerika merasa tertekan. Hampir setengah dari mereka tidak sehat karena hal itu. 47% tidak bisa tidur karenanya, itu bisa memicu depresi. Dan itu memburuk tahun lalu sebanyak 42%. Ada begitu banyak hal yang membuat gelisah orang dewasa. Mulai dari masalah besar tentang ekonomi, masalah keluarga, kerabat, maupun hal lainnya yang mengakibatkan stres.
Sayangnya, stres tidak hanya mengacaukan pikiran saja. Hal itu dapat merambat pada kesehatan Anda, salah satunya sakit pinggang. Ketika Anda dihadapkan pada situasi yang menegangkan, tubuh Anda meningkatkan produksi hormon kortisol, bagian yang oleh para ahli disebut respon fight-or-flight. Jika situasi yang memicu stres menghilang, tubuh Anda kembali normal. Jenis stres yang paling sering kita hadapi adalah persoalaan keuangan, hubungan dengan rekan kerja, lingkungan rumah, ataupun dengan keluarga yang sedang tidak baik. Masalah seperti itu membuat tingkat kortisol meningkat selama berhari-hari. Dan peningkatkan kortisol dapat mendorong tubuh untuk menyimpan lemak perut lebih banyak.
Pengaruh besar olahraga untuk mengatasi stres membuat banyak orang memilih alternatif tersebut ketimbang melakukan terapi psikologi yang memakan banyak waktu dan biaya. Dari sebuah penelitian dari Duke Univesity Medical Center di Durham, Carolina Utara, dokter menempatkan pasien yang telah didiagnosis secara klinis depresi untuk melakukan latihan olahraga. Setelah empat bulan secara konsisten berolahraga seminggu tiga kali, para peneliti menemukan peningkatan signifikan pada 45 persen orang yang sebelumnya telah didiagnosis dengan depresi berat.
“Olahraga itu seperti obat gratis,” kata Robert Leahy, PhD, Direktur Institut Amerika untuk Terapi Kognitif dan penulis Beat the Blues Before They Beat You. “Obat dapat bekerja lebih cepat untuk mengurangi gejala depresi atau perasaan stres, tetapi efek dari olahraga teratur lebih tahan lama.”
Source : fitnessmagazine.com