Telur merupakan sumber protein sempurna yang menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan otak dan tubuh. Meskipun kaya sumber vitamin dan mineral, terkadang orang menyamakan efek buruk makan telur seperti efek dari kebiasaan buruk merokok.
Apakah telur benar-benar berbahaya bagi kesehatan? Tentu saja tidak! Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti nyata untuk takut atau berhenti makan telur. Namun, masih ada beberapa efek samping yang harus dipertimbangkan dalam situasi tertentu seperti ketika makan terlalu banyak. Berikut beberapa efek samping dari terlalu banyak makan telur.
Kuning telur
Kuning telur dikatakan sebagai bagian dari telur yang mengandung nutrisi penuh. Berfungsi sebagai pemasok utama makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio. Bagian ini mengandung sekitar 33% cairan telur dan sebagian besar terdiri dari sekitar 60 kalori. Kuning telur kaya akan vitamin, lemak omega, dan antioksidan.
Namun, Anda harus memperhatikan beberapa efek samping dari makan kuning telur seperti:
1. Kalori yang berlebihan
Telur berukuran rata-rata biasanya mengandung 75 kalori. Jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari dapat menyebabkan kenaikan berat bada. Studi menunjukkan bahwa lebih dari 3.500 kalori dapat memberi tambahan berat badan. Dengan demikian, makan terlalu banyak telur per hari dapat menyebabkan peningkatan berat badan dalam waktu kurang dari tiga minggu.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Terkadang makan kuning telur dianggap seburuk kebiasaan merokok, terutama untuk orang dengan penyakit jantung. Ini dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri bagian dalam dan kemudian mengeras di arteri yang menyebabkan aterosklerosis. Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung, terutama pada pasien yang lebih tua.
3. Kolesterol yang kaya
Ketika berbicara tentang efek samping dari makan telur, yang paling sering disalahkan adalah kuning telur. Karena jumalah lemak jenuh yang tinggi terdapat pada kuning telur. Kadar kolesterol yang ditemukan dalam kuning telur ini dapat membahayakan hati, menyebabkan kematian dan peradangan sel yang akhirnya dapat menyebabkan sirosis hati. Namun, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa ketika komponen ini berasal dari sumber hewani, mereka sangat bermanfaat bagi kesehatan Anda. Membantu dalam mengatur jalur protein yang penting dalam memberi sinyal dan mengatur proses yang berbeda dari tubuh.
4. Adanya endotoksin
Endotoksin adalah zat beracun yang dilepaskan selama proses matinya bakteri, dapat menyebabkan peradangan di tubuh, menyebabkan penyakit kronis dan penyakit kardiovaskular. Beberapa di antaranya termasuk radang sendi, penyakit Alzheimer, dan bahkan kanker.
Putih telur
Putih telur adalah cairan bening yang terkandung di dalam telur. Putih telur bertindak sebagai perlindungan alami bagi kuning telur, memberikan nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan embrio. Putih telur terdiri dari 90% air dan 10% protein termasuk albumin, globulin, dan mucoprotein.
Seperti kuning telur, ada beberapa efek samping dari makan putih telur, termasuk:
1. Resiko tinggi Salmonella
Salmonella adalah jenis bakteri yang biasa ditemukan di usus ayam. Mungkin juga ada pada telur, baik di permukaan luar maupun dalam. Telur mentah biasanya terkontaminasi, dengan demikian, harus dimasak dengan benar dan lama dengan suhu tinggi untuk menghancurkan semua Salmonella yang ada. Termasuk waktu memasak yang lebih lama pada suhu yang sangat tinggi. makanlah telur rebus atau goring untuk memastikan dan mencegah bakteri salmonella masuk ketubuh Anda. Perlu diingat dan dilakukan untuk selalu mencuci tangan dan membersihkan wadah makanan dengan sabun dan air.
2. Penipisan biotin
Biotin, juga dikenal sebagai Vitamin H atau Vitamin B7, penting untuk kesehatan kulit. Konsumsi putih telur mentah dapat menyebabkan penipisan biotin, sehingga menyebabkan kondisi kulit seperti dermatitis dan cradle cap dan dapat mempengaruhi otot-otot di tubuh Anda. Rambut rontok juga merupakan salah satu tanda kurangnya biotin dalam tubuh.
3. Alergi
Alergi telur lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh reaksi tubuh dari makan putih telur karena adanya protein albumin. Beberapa gejalanya yaitu munculnya ruam dan gatal-gatal, pembengkakan kulit, mual, muntah, diare, batuk, mengi, dan kram. Gejala yang paling parah yaitu kesulitan bernafas karena sumbatan saluran udara serta pembengkakan tenggorokan.
4. Protein berlebih
Putih telur kaya akan protein, yang tidak dianjurkan untuk mereka yang menderita masalah ginjal. Aliran cairan di ginjal mungkin terganggu karena adanya jumlah protein yang tinggi dalam tubuh.
Meskipun ada banyak efek samping dari makan telur, ketika Anda memakannya dalam jumlah sedang, tidak akan menjadi masalah. Makan se-butir telur dalam sehari tidak akan menunjukan risiko yang signifikan pada peningkatan penyakir jantung pada pria maupun wanita. Mengkonsumsi 2 kali sehari juga tidak menunjukkan efek negatif seperti yang diamati pada sebagian besar populasi, kecuali untuk orang yang menderita diabetes. Masih belum ada penelitian tentang hasil makan lebih dari 3 butir telur per hari.
Beberapa menyarankan makan 5 butir telur per-minggu dapat berdampak buruk pada kesehatan, masalah jantung pada pria atau kanker payudara pada wanita. Namun, tidak ada dasar yang kuat untuk meng-klaim ini dan kemungkinan risiko negatif lebih rendah dibanding dengan risiko positif dari mengonsumsi telur.
cr: okezone